Logo MASJID AL-HIKMAH
Hidupkan Masjid, Terangi Hati
image

Berinfaq di jalan Allah adalah salah satu amalan yang sangat mulia dalam Islam. Infaq merupakan bentuk sumbangan atau pemberian harta benda yang diberikan dengan niat mencari ridha Allah. Amalan ini sangat dianjurkan, karena berinfaq menunjukkan keimanan dan ketaqwaan seseorang, serta mengajarkan kepedulian kepada sesama. Berinfaq tidak hanya memperkuat hubungan seorang hamba dengan Allah, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat, sehingga terjadi keseimbangan dan kemakmuran.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran mengenai pentingnya berinfaq:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)

Ayat ini menunjukkan betapa besarnya pahala bagi mereka yang berinfaq di jalan Allah, di mana setiap kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya.

Kisah Sahabat Rasulullah dalam Berinfaq
Para sahabat Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam hal keimanan dan pengorbanan. Mereka berlomba-lomba dalam kebaikan, termasuk dalam hal berinfaq. Berikut ini adalah beberapa kisah inspiratif tentang para sahabat yang berinfaq di jalan Allah.

1. Abu Bakar Ash-Shiddiq RA: Berinfaq Seluruh Hartanya
Abu Bakar Ash-Shiddiq RA adalah sahabat yang sangat dekat dengan Rasulullah SAW dan terkenal dengan keikhlasannya dalam berinfaq. Saat Perang Tabuk, Rasulullah SAW mengajak para sahabat untuk menginfakkan harta demi membantu pasukan Muslim yang kekurangan perlengkapan. Abu Bakar datang kepada Rasulullah dan menyerahkan seluruh harta miliknya.

Ketika Rasulullah bertanya, Apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu, wahai Abu Bakar? Abu Bakar menjawab, Aku meninggalkan Allah dan Rasul-Nya bagi mereka.

Jawaban ini menunjukkan betapa kuatnya keyakinan dan keikhlasan Abu Bakar dalam berinfaq di jalan Allah. Beliau rela memberikan seluruh hartanya demi Islam, karena yakin Allah akan mencukupi keluarganya.

2. Utsman bin Affan RA: Berinfaq dengan Harta yang Melimpah
Utsman bin Affan RA adalah sahabat yang dikenal sangat kaya dan dermawan. Dalam beberapa peristiwa penting, beliau selalu menyumbangkan hartanya dalam jumlah yang sangat besar. Saat Perang Tabuk, Utsman menyumbangkan 950 ekor unta, 50 ekor kuda, dan 1000 dinar emas untuk membiayai pasukan Muslim. Rasulullah SAW pun sangat terharu dan bersabda, “Tidak ada yang membahayakan Utsman setelah hari ini (tidak ada dosa yang akan membahayakannya).”

Tidak hanya sekali, Utsman juga pernah membeli sumur Raumah dari seorang Yahudi, yang kemudian diwakafkan untuk umat Muslim agar mereka tidak kekurangan air. Kisah Utsman bin Affan ini menunjukkan betapa beliau menjadikan hartanya sebagai sarana untuk meraih keridhaan Allah.

3. Umar bin Khattab RA: Menginfakkan Sebagian Harta Terbaiknya
Sahabat Umar bin Khattab RA juga dikenal dengan ketegasan dan kedermawanannya. Saat mendengar ajakan Rasulullah untuk berinfaq dalam Perang Tabuk, Umar berniat menyumbangkan setengah hartanya dan berharap bahwa amalannya kali ini dapat melebihi Abu Bakar. Namun, setelah mengetahui bahwa Abu Bakar justru menginfakkan seluruh hartanya, Umar menyadari bahwa Abu Bakar tetap lebih unggul dalam hal pengorbanan.

Walau tidak memberikan seluruh hartanya, niat tulus Umar dan pengorbanannya dalam berinfaq menunjukkan dedikasi beliau terhadap Islam. Umar berusaha memberikan yang terbaik meski tetap menjaga kesejahteraan keluarganya.

4. Kisah Abdurrahman bin Auf RA: Mengorbankan Kekayaannya untuk Agama
Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat yang paling kaya dan dermawan. Setelah berhijrah ke Madinah, beliau memulai usahanya kembali dari nol dan akhirnya berhasil menjadi seorang saudagar yang sukses. Meskipun kaya, Abdurrahman bin Auf tidak pernah pelit dalam berinfaq.

Dalam berbagai kesempatan, beliau menyumbangkan hartanya untuk kepentingan umat. Suatu ketika, beliau menyumbangkan setengah dari seluruh kekayaannya, termasuk emas, perak, dan barang-barang berharga lainnya, untuk mendukung perjuangan Islam. Kisah Abdurrahman bin Auf mengajarkan bahwa meskipun memiliki kekayaan melimpah, beliau tidak terikat pada dunia dan menjadikannya sebagai sarana untuk menggapai ridha Allah.

Manfaat dan Hikmah Berinfaq
Berinfaq bukan hanya sekadar memberikan harta. Ada banyak manfaat dan hikmah yang bisa diperoleh dari amalan ini:

  1. Meningkatkan Keimanan: Berinfaq mengajarkan bahwa harta hanyalah titipan dari Allah. Dengan berinfaq, seseorang menyadari bahwa segala yang dimiliki berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya.
  2. Menguatkan Ikatan Sosial: Infaq membantu orang lain yang membutuhkan, mengurangi kesenjangan sosial, dan mempererat tali persaudaraan antar sesama Muslim
  3. Menghapus Dosa: Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah itu menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi). Berinfaq dengan ikhlas akan mendatangkan ampunan dari Allah
  4. Menarik Berkah dan Rezeki: Allah SWT menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi mereka yang berinfaq. Harta yang diinfakkan di jalan Allah tidak akan berkurang, justru akan diberkahi dan berlipat ganda.
  5. Meningkatkan Kepedulian Sosial: Dengan berinfaq, kita belajar untuk peduli terhadap kesulitan orang lain dan mendahulukan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi.

Berinfaq di jalan Allah adalah amalan mulia yang dicintai-Nya. Kisah-kisah para sahabat Rasulullah SAW menunjukkan betapa kuatnya keimanan mereka hingga rela mengorbankan harta bahkan seluruh kekayaan demi memperjuangkan agama Allah. Mereka memahami bahwa segala yang diberikan di jalan Allah akan berbalas pahala berlipat ganda. Semoga kita semua bisa meneladani semangat para sahabat dalam berinfaq dan menjadikan harta kita sebagai jalan meraih ridha Allah SWT.